- Laser CO2
Molekul laser CO2 berosilasi pada 10,6 μm dalam
infra merah. Transisi yang utama terjadi diantara tingkat energi fibrasi dari
molekul CO2. Laser CO2mengoperasikan pulsa (Q-switched)
secara kontinyu. Bahkan, laser CO2mampu mengemisikan sebuah gaya
sehingga timbullah energi dan dapat memanaskan beberapa material sehingga
berpijar dalam waktu yang singkat. Karena pancaran cahaya terhalang, maka
penting untuk menggunakan material yang tidak membebaskan bahaya kontaminasi
dalam udara. Laser CO2 saat ini digunakan untuk memotong besi,
kain dan mengelas besi. Pelepasan listrik yang mengeksitasi sebagian besar
laser gas menghasilkan cahaya atau sebuah pancaran yang disebabkan oleh anoda
dan katoda pada ujung plasma tipis atau tabung pelepasan. Sebagian kecil laser
dieksitasi oleh saluran frekuensi radio. Semua laser beroperasi dengan baik
dengan tekanan gas dibawah tekanan atmosfir.
Ada kelas yang lain dari laser gas yang dikenal dengan laser TEA
(transversely exchited atmospheric-pressure lasers). Laser TEA biasanya
bergetar dan ini tereksitasi oleh sebuah pancaran dengan tekanan atmosfer yang
kuat. Arus pada pancaran itu mengalir dalam sudut yang tepat menuju sumbu
laser. Banyak laser CO2 yang termasuk laser TEA. Laser-laser
tersebut membutuhkan sistem pemeliharaan gas yang relatif sederhana dan juga
murah serta mudah dalam perancangannya. Getarannya berulang seperti laser CO2yang
lain yang memperlihatkan tenaga puncak yang tinggi atau tenaga rata-rata yang
tinggi.
- Laser Helium-Neon
Laser Helium-Neon tidak dipompa secara optis, tetapi
secara elektrik. Medium aktifnya adalah campuran gas dari helium dan neon
dengan perbandingan 5:1 pada tekanan sekitar 3 torr. Helium tereksitasi ke
sebuah level tertentu karena tabrakan elektron. Energi ditransfer dengan cepat
ke atom neon netral yang mempunyai tingkat energi sedikit dibawah atom
helium. Ini adalah level laser yang lebih atas. Transisi laser
yang paling penting pada panjang gelombang 633 nm.
Laser He-Ne dipompa secara terus menerus, biasanya mnggunakan
power suplay DC. Power suplay DC ini khususnya pada rentang 0,3-15 mlwatt atau
lebih pada transverse mode 00. Banyak laser He-Ne memakai cermin setengah pada
tabung plasma. Keuntungan laser sangat sedikit; sudut Brewster windows esensial
untuk mencegah berkurangnya pantulan. Bahkan, kaca keluaran itu mempunyai
reflektansi lebih dari 99% dengan tabung plasma sepanjang 15 atau 20 cm.
Karena Brewster window, keluarannya menyebar pada bidang
vektor elektrik termasuk poros laser dan garis normal Brewster window.
Meskipun laser He-Ne tidak dipompa secara optis, tetapi
karakteristik ambang dapat di deskripsikan dengan cukup oleh rate
equations. Pada kasus laser ruby, kita telah mengamati fluktuasi yang sangat
luas pada keluarannya. Ini menghubungkan ke osilasi pendek dari inversi
populasi n dengan ambang batas nilai nt. Pada
laser He-Ne n tidak mengalami osilasi, tetapi lebih menerima
nilai nt yang tepat. Hasilnya keluaran laser He-Ne kontinu dan
stabil.
- Laser Ion Argon
Laser ion Argon dapat dibuat berosilasi dalam beberapa panjang
gelombang pada sepktrum tampak biru dan hijau. Transisi penting berada pada
level energi dari spectrum Ar+1. Arus pancaran tinggi akan di
produksi dengan jumlah yang cukup dari ionisasi atom Argon tunggal. Selain
laser Argon, terdapatkrypton-ion laser yang menghasilkan garis
merah kuat dibanding yang lain.
Karena cukupnya energi utuk mengionisasi atom dan kemudian
meningkatkan ion ke tingkat tereksitasi, efisiensi dari semua pancara laser
rendah. Meskipun inversi populasi tertahan, laser ini memiliki keuntungan yang
sangat tinggi dan dapat menghasilkan kekuatan output yang terus menerus sampai
beberapa watt. Garis laser argon yang paling penting adalah pada panjang gelombang
514,5 nm.