Komponen komponen fiber
optik
Sebuah
sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau
perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang
saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut
akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi.
Dengan demikian, jadilah sebuah sistem
komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses
modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa
melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi
untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh
maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.
Proses komunikasi pada sistem
fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem komunikasi yang
lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai
berikut:
1. Cahaya pembawa
informasi
Inilah sumber asal-muasal
terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki
banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data
dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya
seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang
kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya
akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.
2. Optical Transmitter
(Pemancar)
Optical transmitter merupakan
sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam
media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal
elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya.
Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data
Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic
pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah
lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber
cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan
adalah Light Emitting Dioda
(LED) atau solid state laser
dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya
daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED
tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
3. Kabel Fiber optik
Komponen
inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel fiber optik
biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk
memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber
optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit
tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic
juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan
kabel ini sering disebut dengan istilah splicing.
4. Optical regenerator /
amplifier / repeater
Optical regenerator atau dalam
bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang
tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat
saja.
Sinyal cahaya yang Anda kirimkan
baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari itu,
jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama
juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber
optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.
5. Optical receiver
(Penerima)
Optical receiver memiliki
tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter.
Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode
menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan.
Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya
seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak
lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa
sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap
perubahan cahaya.