Optoelektronika adalah cabang ilmu yang mengkaji
peralatan elektronik yang berhubungan dengan cahaya dan
dianggap juga sebagai sub-bidang dari fotonika. Dalam konteks ini, cahaya
yang dikaji juga merangkumi semua spektrum cahaya
dalam gelombang elektromagnetik seperti sinar gamma, sinar-X, ultraviolet daninframerah, yang merupakan bentuk cahaya
radiasi yang tak terlihat selain cahaya yang tampak oleh mata manusia normal
(spektrum tampak).
Dalam cabang ilmu ini,
kelebihan-kelebihan yang didapati daripada pengabungan dari bidang optik dan
elektronik ini, adalah untuk dapat menghasilkan satu peralatan yang jauh lebih
baik dan bermanfaat terutama yang berkaitan dengan teknologi telekomunikasi
serat optik itu sendiri.
Aspek
penting dalam bidang ini adalah bagaimana memanfaatkan sumber foton sebagai media penghantaran bit informasi[1].
Optoelektronik adalah suatu aplikasi perangkat elektronik yang berfungsi mendeteksi dan
mengontrol sumber cahaya atau
dapat juga dikatakan sebagai peralatan pengubah dari tenaga listrik ke optik atau sebaliknya. Sumber cahaya yang
digunakan dalam aplikasi ini dihasilkan diantaranya dari fotodiode injeksi diode, LED,
dan laser.
Beberapa sumber ini telah banyak digunakan pada beberapa perangkat
optoelektronik yang biasa digunakan dalam bidang telekomunikasi serat optik
Spektrum kasat mata (bahasa Inggris:Visible spectrum)
adalah bagian dari [[spektrum elektrog tepat dari spektrum optik; mata normal
manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima
panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz).
Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di
sekitar 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum
optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum
ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan mencampurkan
beberapa panjang gelombang.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh
jangkauan spektral jendela optik,
wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi hampir
tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun
cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan
menggapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan
panjang gelombang optik, atau jendela
transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.
Dikatakan jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar
spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak
dapat dilihat oleh mata manusia.
Banyak spesies yang dapat
melihat panjang gelombang di luar jendela
optik. Lebah dan serangga lainnya dapat melihat cahaya ultraviolet, yang membantu mereka mencarinektar di bunga.
Spesies tanaman bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh
serangga sehingga yang berkontribusi besar pada keberhasilan reproduksi mereka
adalah keberadaan cahaya ultraviolet, bukan warna yang bunga perlihatkan kepada
manusia. Burung juga dapat melihat ultraviolet
(300-400 nm).
Warna-warna
di dalam spektrum
668–789 THz
|
380–450 nm
|
|
606–668 THz
|
450–495 nm
|
|
526–606 THz
|
495–570 nm
|
|
508–526 THz
|
570–590 nm
|
|
484–508 THz
|
590–620 nm
|
|
400–484 THz
|
620–750 nm
|
Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu
sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya,
tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :
380-450 nm
|
||
450-495 nm
|
||
495-570 nm
|
||
570-590 nm
|
||
590-620 nm
|
||
620-750 nm
|
||
1000-000 nm
|